Memang tidak ada bukti langsung bahwa awan ini eksis, namun keberadaannya didasarkan frekuensi komet-komet yang telah memasuki sistem tata surya kita sejak sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Astronomer terkenal dari Southwest Research Institute (SWRI) di Boulder, Colorado AS, Hal Levinson, membuat sebuah model matematis untuk teori ini.
Berdasarkan pada seringnya komet-komet masuk ke dalam sistem tata surya kita, Levinson memperkirakan ada sekitar 400 miliar komet yang terperangkap di perisai awan Oort. Tapi bila hanya memperkirakan dari material yang berasal selama masa pembentukan matahari, diperkirakan hanya ada sekitar 6 miliar komet di zona tersebut.
Menurut Levinson, komet- komet yang berasal dari luar sistem tata surya kita sudah kemungkinan sudah pernah nampak batang hidungnya. Misalnya saja komet yang memiliki periode orbit yang begitu panjang, seperti komet Hale-Bopp yang melewati bumi pada 1997.
Komet ini merupakan salah satu komet yang paling banyak diobservasi orang, di abad ini. Diperkirakan komet tersebut baru akan terlihat lagi pada tahun 6200. Bila teori perisai komet Oort benar, komet-komet yang lalu lalang di dekat tata surya kita tak hanya akan menunjukkan kepada kita unsur-unsur kimia dari sistem tata surya lokal semata, melainkan juga unsur-unsur kimia dari komet yang berasal dari bintang lain. Tak perlu lagi upaya untuk mengambil sampel-sampel tersebut dari tempat yang jauh, kita cuma perlu menunggu sampel tersebut jatuh ke bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar